hmm,,dah lama ga ngepost nih,,
monggo yg mo donlot kajian ilmiah ttg islam ada di bawah ini..:)
tempat donlot kajian yang saya punya..:)
Catatan-catatan Seorang Penuntut Ilmu
hanya mencari kebenaran di tengah kelam malam dunia ^^
Rabu, 25 September 2013
Sabtu, 20 April 2013
wasiat kematian..:)
wasiat bila kelak saya harus berjalan menuju keabadian..
#mohon datanglah untuk menyolatkan saya,semoga Allah mengijabah doa2 kalian yang solat shingga kelak siksa saya lebih ringan atau bahkan Allah bisa membebaskan saya dari siksaNya
#mohon tagih hutang2 saya pada keluarga saya bila ada hutang yang belum terlunasi
#mohon bagikan ilmu yang mungkin saya pernah bagi kepada anda,,semoga itu bisa mengalirkan pahala kepada saya kelak di akhirat
#mohon jangan tinggikan atau hiasi kubur saya
#mohon jangan menangis berlebihan/meratap karena itu bukanlah adab yang baik saat kematian tiba
#mohon jangan adakan tahlilan untuk saya
#mohon tutupi aib saya,tak perlu lagi bicarakan keburukan saya yang pasti banyak semasa hidup
#mohon bantu ibu/bapak saya (bila masih hidup) untuk ridho kepada saya dan ikhlaskan perjalanan saya,semoga dengan ridho mereka Allah juga bisa ridho kpd saya
#mohon bukakan pintu maaf sebesar2nya kpd saya dan segala perkataan perbuatan prasangka yang pernah saya lakukan
dan
#mohon sampaikan wasiat ini kelak kepada keluarga saya...
semoga kelak kita bisa mati dalam keadaan khusnul khotimah..Aamiin..:)
#mohon datanglah untuk menyolatkan saya,semoga Allah mengijabah doa2 kalian yang solat shingga kelak siksa saya lebih ringan atau bahkan Allah bisa membebaskan saya dari siksaNya
#mohon tagih hutang2 saya pada keluarga saya bila ada hutang yang belum terlunasi
#mohon bagikan ilmu yang mungkin saya pernah bagi kepada anda,,semoga itu bisa mengalirkan pahala kepada saya kelak di akhirat
#mohon jangan tinggikan atau hiasi kubur saya
#mohon jangan menangis berlebihan/meratap karena itu bukanlah adab yang baik saat kematian tiba
#mohon jangan adakan tahlilan untuk saya
#mohon tutupi aib saya,tak perlu lagi bicarakan keburukan saya yang pasti banyak semasa hidup
#mohon bantu ibu/bapak saya (bila masih hidup) untuk ridho kepada saya dan ikhlaskan perjalanan saya,semoga dengan ridho mereka Allah juga bisa ridho kpd saya
#mohon bukakan pintu maaf sebesar2nya kpd saya dan segala perkataan perbuatan prasangka yang pernah saya lakukan
dan
#mohon sampaikan wasiat ini kelak kepada keluarga saya...
semoga kelak kita bisa mati dalam keadaan khusnul khotimah..Aamiin..:)
Minggu, 17 Februari 2013
mulai~
rasanya saya memang tidaklah memiliki bakat menulis yang baik,,jadi mulai saat ini mari mulai belajar untuk menuangkannya,,meski mungkin hanya gubahan atau komen yang ga penting,,,cayoo,,wokokokokoko
Rabu, 16 Januari 2013
hasil kkp kabupaten garut
Kabupaten Garut
Status Gizi Balita
Program pendampingan perbaikan gizi masyarakat oleh
mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) IPB di Kabupaten Garut dilaksanakan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bayongbong (4
desa), Kecamatan Cisurupan
(6 desa) dan Kecamatan Cikajang (4 desa). Berdasarkan hasil pemantauan yang
dilakukan melalui penimbangan pada awal dan akhir kegiatan, pendampingan yang
dilakukan cukup memberikan dampak pada penurunan balita dengan status gizi
kurang kurang dengan besaran yang berbeda antar desa (Tabel 1).
Tabel
1 Data Sebaran Balita berdasarkan Status
Gizi (BB/U) pada awal dan akhir masa KKP di Kabupaten Garut
Kriteria
|
Sebaran
Balita berdasarkan Status Gizi
|
||
BB/U
|
|||
Awal
|
Akhir
|
Delta
|
|
Kecamatan
Bayongbong
|
|||
Desa
Mulyasari
|
|||
Status Gizi Kurang
|
4
(12,5%)
|
3
(9,38%)
|
1
(25%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
28
(87,5%)
|
29
(90,62%)
|
1
93,6%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0.0%)
|
0
(0.0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
32
(100%)
|
32
(100%)
|
|
Desa
Ciburuy
|
|||
Status Gizi Kurang
|
27(31,40%)
|
22
(25,58%)
|
5
(18,5%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
59
(68,60%)
|
64
(74,42%)
|
5
(8,5%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0,0%)
|
0(0,0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
86
(100%)
|
86
(100%)
|
|
Desa
Cikedokan
|
|||
Status Gizi Kurang
|
27 (31,76%)
|
23(27,05%)
|
4 (14,8%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
57 (67.06%)
|
61 (71.76%)
|
4 (7%)
|
Status Gizi Lebih
|
1(1.18%)
|
1(1.18%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
85
(100%)
|
85
(100%)
|
|
Desa
Banjarsari
|
|||
Status Gizi Kurang
|
0(0,0%)
|
5
(10%)
|
5
(0%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
50
(100%)
|
45
(90%)
|
5
(10%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0,0%)
|
0
(0,0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
50
(100%)
|
50
(100%)
|
|
Rekapitulasi
Data Kec. Bayongbong
|
|||
Status
Gizi Kurang
|
58 (22,92%)
|
53 (20,95%)
|
5(8,6%)
|
Status
Gizi Baik/Normal
|
194(76,68%)
|
199(78,66%)
|
5
(2,6%)
|
Status
Gizi Lebih
|
1 (0,39%)
|
1 (0,39%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
253
(100%)
|
253
(100%)
|
|
Kecamatan
Cisurupan
|
|||
Desa
Tambakbaya
|
|||
Status
Gizi Kurang
|
2
(6,7%)
|
1
(3,3%)
|
1
(50%)
|
Status
Gizi Baik/Normal
|
28
(93,3%)
|
29
(96,7%)
|
1
(3,6%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
30
(100%)
|
30
(100%)
|
|
Desa
Sirnagalih
|
|
|
|
Status
Gizi Kurang
|
10
(33,33%)
|
5
(16,67%)
|
5
(50%)
|
Status
Gizi Baik/Normal
|
19 (63,3%)
|
25
(83,3%)
|
6
(31,6%)
|
Status Gizi Lebih
|
1
(3,3 %)
|
0
|
1
(100%)
|
Jumlah
|
30
(100%)
|
30
(100%)
|
|
Desa
Sirnajaya
|
|||
Status
Gizi Kurang
|
4
(13.3%)
|
1
(3.3%)
|
3
(75%)
|
Status
Gizi Baik/Normal
|
26
(86.7%)
|
29
(96.7%)
|
3
(11,5%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
30
(100%)
|
30
(100%)
|
|
Desa
Pangauban
|
|||
Status Gizi Kurang
|
5(15,6%)
|
4(12,5%)
|
1
(20%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
27(84,4%)
|
28(87,5%)
|
1
(3,7%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
32
(100%)
|
32
(100%)
|
|
Desa Cipaganti
|
|||
Status Gizi Kurang
|
3 (10%)
|
1 (3,3%)
|
2 (66,7%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
27 (90%)
|
28 (93,3%)
|
1 (3,7%)
|
Status Gizi Lebih
|
0 (0%)
|
1 (3,3%)
|
1 (0%)
|
Jumlah
|
30
(100%)
|
30
(100%)
|
|
Desa Kramatwangi
|
|||
Status Gizi Kurang
|
2
(13,3%)
|
2
(13,3%)
|
0
(0%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
13
(86,7%)
|
13
(86,7%)
|
0(0%)
|
Status Gizi Lebih
|
0(0%)
|
0(0%)
|
0(0%)
|
Jumlah
|
15
(100%)
|
15
(100%)
|
|
Rekapitulasi Data Kec.
Cisurupan
|
|||
Status
Gizi Kurang
|
26
(15,57%)
|
13
(7,78)
|
13
(50%)
|
Status
Gizi Baik/Normal
|
140
(83,83%)
|
153
(91,62%)
|
13
(9,3%)
|
Status
Gizi Lebih
|
1 (0,6%)
|
1 (0,6%)
|
0 (0%)
|
Jumlah
|
167
(100%)
|
167
(100%)
|
|
Kecamatan
Cikajang
|
|||
Desa
Simpang
|
|||
Status Gizi Kurang
|
12
(27,27%)
|
11
(25%)
|
1
(8,3%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
32
(72,72%)
|
33
(75%)
|
1
(3,1%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
44
(100%)
|
44
(100%)
|
|
Desa
Cibodas
|
|||
Status Gizi Kurang
|
7
(12,28%)
|
3
(5,26%)
|
4
(57,1%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
50
(87,72%)
|
54
(94,74)
|
4
(8%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
57
(100%)
|
57
(100%)
|
|
Desa
Girijaya
|
|||
Status Gizi Kurang
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
23
(100%)
|
23(100%)
|
0
(0%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
23(100%)
|
23(100%)
|
|
Desa
Mekarjaya
|
|||
Status Gizi Kurang
|
19
(30,16%)
|
4
(6,35%)
|
15
(78,9%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
44
(69,84%)
|
59
(93,65%)
|
15
(34,1%)
|
Status Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
63
(100%)
|
63
(100%)
|
|
Rekapitulasi
Data Kec. Cikajang
|
|||
Status
Gizi Kurang
|
38
(20,32%)
|
18
(9,63%)
|
20
(52,6%)
|
Status
Gizi Baik/Normal
|
149
(79,68%)
|
169
(90,37%)
|
20
(13,4%)
|
Status
Gizi Lebih
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
187
(100%)
|
187
(100%)
|
|
Rekapitulasi
Data Kab Garut
|
|||
Status Gizi Kurang
|
122 (20,1%)
|
84 (13,84%)
|
38
(31,1%)
|
Status Gizi Baik/Normal
|
483 (79,57%)
|
521 (85,83%)
|
38
(7,9%)
|
Status Gizi Lebih
|
2 (0,33%)
|
2 (0,33%)
|
0
(0%)
|
Jumlah
|
607 (100%)
|
607 (100%)
|
Total
balita yang ditimbang di Kabupaten Garut adalah 607 orang. Balita yang ditimbang berat
badannya adalah balita yang berada pada kisaran usia 2 sampai 5 tahun.
Penentuan status gizi balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan menurut
umur, kemudian balita dimasukan pada kategori gizi kurang, gizi baik/normal, dan gizi
lebih. Dari Tabel
1 terlihat bahwa pada awal
kegiatan terdapat 122
balita (20.1%)
berstatus gizi kurang,
483 balita (79.57%) berstatus gizi baik/normal dan 2 balita
(0,33%) berstatus gizi lebih.
Bila dilihat perdesa baik di Kecamatan Bayongbong, Cisurupan maupun Banyuresmi terlihat bahwa hamper di setiap desa terdapat balita
dengan status gizi kurang meskipun besarannya bervariasi kecuali di
desa Banjarsari kecamatan Bayongbong dan desa Girijaya kecamatan Cikajang. Prevalensi balita dengan
status gizi kurang berkisar antara 6,7
– 33,33 persen. Prevalensi balita
dengan status gizi kurang terendah (6,7%)
berada di Desa Tambakbaya Kecamatan Cisurupan, dan tertinggi (33,33%)
berada di Desa Sirnagalih Kecamatan Cisurupan.
Pada
akhir kegiatan KKP terlihat bahwa di sebagian besar desa terjadi penurunan
rata-rata prevalensi balita dengan status gizi kurang sebesar 6,26 persen dari awal kegiatan
sebesar 20.1 persen
menjadi 13,84
persen pada akhir kegiatan. Di Kecamatan Bayongbong, penurunan prevalensi balita bersatus gizi kurang
terbesar terjadi di Desa Ciburuy
sebesar 5,82%
persen yaitu dari 31,40
persen pada awal kegiatan menjadi 25,58
persen pada akhir kegiatan. Namun di desa Banjarsari justru terjadi peningkatan
prevalensi gizi kurang dari 0 persen menjadi 10 persen. Meski demikian, secara
keseluruhan Kecamatan Bayongbong mengalami penurunan prevalensi gizi kurang
dari 22,92 persen menjadi 20,95 persen. Untuk Kecamatan Cisurupan penurunan
prevalensi gizi kurang terbesar terjadi di Desa Sirnajaya dari 13,3 persen
menajdi 3,3 persen. Secara keseluruhan Kecamatan Cisurupan mengalami penurunan
prevalensi gizi kurang dari 15,57 persen menjadi 7,78 persen. Lalu Kecamatan
Cikajang mengalami penurunan prevalensi gizi kurang dari 20,32 persen menjadi
9,63 persen. Penurunan terbesar terjadi di Desa Mekarjaya dari 30,16 persen
menjadi 6,35 persen. Ada beberapa desa yang tidak mengalami penurunan atau
justru meningkat. Tidak
terjadinya penurunan prevalensi balita dengan status gizi kurang pada desa-desa tersebut diduga karena pada umumnya balita
tersebut berasal dari keluarga miskin dengan tingkat pendidikan relatif rendah.
Meskipun terjadi peningkatan pengetahuan gizi dari ibu balita, namun kemiskinan
yang dialaminya membuat rumahtangga mereka
kurang mampu dalam penyediaan makanan yang baik bagi seluruh anggota rumah
tangganya, khususnya untuk balita, sehingga status gizi balita tidak berubah
menjadi lebih baik.
Program Edukasi Gizi
Program edukasi gizi yang dilakukan berupa penyuluhan
pada ibu kader dan ibu balita
dengan materi penyuluhan berisi tentang zat gizi, baik dari unsur manfaat,
dampak, dan sumber-sumber zat gizi. Selain itu, diberikan juga materi tentang
pengetahuan sederhana, seperti: persiapan, pengolahan, dan keamanan pangan,
serta higene-sanitasi yang didapatkan dari booklet.
Diharapkan pasca penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dari
ibu kader dan ibu balita
tentang zat gizi serta pentingnya asupan makanan bergizi bagi tumbuh kembang
anaknya. Intervensi berupa penyuluhan ini dilakukan pada semua ibu kader dan ibu balita yang hadir (Tabel 2 dan Tabel 3).
Tabel 2 Data Jumlah Kader
Posyandu yang Mendapat
Edukasi Gizi di Kabupaten Garut
No
|
Nama Desa
|
Jumlah Kader Posyandu yang Mendapat Edukasi
Gizi
|
Kecamatan
Bayongbong
|
||
1
|
Mulyasari
|
8
|
2
|
Ciburuy
|
12
|
3
|
Cikedokan
|
9
|
4
|
Banjarsari
|
10
|
Jumlah
|
39
|
|
Kecamatan Cisurupan
|
||
1
|
Tambakbaya
|
8
|
2
|
Sirnagalih
|
8
|
3
|
Sirnajaya
|
5
|
4
|
Pangauban
|
6
|
5
|
Cipaganti
|
5
|
6
|
Kramatwangi
|
7
|
Jumlah
|
|
39
|
Kecamatan Cikajang
|
||
1
|
Simpang
|
34
|
2
|
Cibodas
|
41
|
3
|
Girijaya
|
27
|
4
|
Mekarjaya
|
34
|
Jumlah
|
|
132
|
Jumlah
Total Kabupaten Garut
|
210
|
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah
ibu kader yang
ikut berpartisipasi pada kegiatan penyuluhan di Kabupaten Garut sebanyak 210
orang dengan Kecamatan Cikajang sebagai penyumbang terbesar dengan jumlah
kader sebanyak 132 orang.
Hal
ini disebabkan saat penyuluhan dilaksanaka bertepatan dengan adanya acara
kesehatan dari Puskesmas Cikajang sehingga banyak ibu kader yang hadir.
Sedangkan di kecamatan lain penyuluhan dilakukan dengan mengundang ibu kader
untuk datang.
Tabel 3 Data
Jumlah Ibu yang Mendapat Edukasi Gizi di Kabupaten Garut
No
|
Nama Desa
|
Jumlah Ibu yang Mendapat Edukasi Gizi
|
Kecamatan
Bayongbong
|
||
1
|
Mulyasari
|
15
|
2
|
Ciburuy
|
27
|
3
|
Cikedokan
|
32
|
4
|
Banjarsari
|
30
|
Jumlah
|
104
|
|
Kecamatan Cisurupan
|
||
1
|
Tambakbaya
|
33
|
2
|
Sirnagalih
|
30
|
3
|
Sirnajaya
|
28
|
4
|
Pangauban
|
31
|
5
|
Cipaganti
|
31
|
6
|
Kramatwangi
|
15
|
Jumlah
|
|
168
|
Kecamatan Cikajang
|
||
1
|
Simpang
|
31
|
2
|
Cibodas
|
37
|
3
|
Girijaya
|
20
|
4
|
Mekarjaya
|
47
|
Jumlah
|
|
135
|
Jumlah
Total Kabupaten Garut
|
407
|
Lalu pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah ibu balita yang ikut berpartisipasi pada
kegiatan penyuluhan di Kabupaten Garut sebanyak 407
orang. Masing-masing kecamatan telah mencapai target dalam jumlah partisipasi
penyuluhan untuk ibu balita. Namun dilapangan diketahui bahwa masih banyak ibu
balita yang belum dapat hadir dalam penyuluhan karena waktunya berbenturan
dengan kegiatan lain seperti pergi ke sawah, mengaji, beres-beres rumah atau
memasak.
Kegiatan edukasi gizi berupa penyuluhan dimaksudkan untuk
meningkat-kan pengetahuan gizi para ibu kader dan ibu balita. Pengetahuan gizi yang baik pada ibu kader
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka saat berada di Posyandu
sehingga diharapkan mampu menyampaikan berbagai macam pengetahuan yang mereka
miliki kepada masyarakat desa mereka, baik yang datang ke Posyandu maupun yang
tidak datang. Pengetahuan
gizi yang baik juga akan
meningkatkan kemampuan pengasuhan anak ibu balita, khususnya dalam hal pola asuh makan. Sebaliknya
pengetahuan gizi yang rendah akan menyebabkan kurang baiknya pemenuhan
kecukupan zat gizi pada anak sejak dini. Pengetahuan gizi yang rendah biasanya
dimiliki oleh para orang tua di pedesaan dengan pendidikan dan status ekonomi
yang rendah. Pengetahuan gizi ibu kader dan ibu balita dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest yang
mereka isi. Hasil peningkatan pengetahuan ibu-ibu setelah mendapatkan
penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4 Tingkat
Pengetahuan Gizi Kader Posyandu Sebelum dan Setelah Mendapat Edukasi Gizi di Kabupaten Garut
No
|
Nama Desa
|
Tingkat Pengetahuan Gizi (Nilai
rata-rata Test)
|
|||
Awal
|
Akhir
|
Delta
|
% Perubahan
|
||
Kecamatan Bayongbong
|
|||||
1
|
Mulyasari
|
66,25
|
76,25
|
10
|
15,09
|
2
|
Ciburuy
|
43,3
|
66,67
|
23,37
|
53,97
|
3
|
Cikedokan
|
70
|
92
|
22
|
31,43
|
4
|
Banjarsari
|
44
|
63
|
19
|
43,18
|
Rata-rata Kec. Bayongbong
|
55,89
|
74,48
|
18,59
|
35,92
|
|
Kecamatan Cisurupan
|
|||||
1
|
Tambakbaya
|
54
|
79
|
25
|
46,3
|
2
|
Sirnagalih
|
41
|
60
|
19
|
46,34
|
3
|
Sirnajaya
|
68
|
84
|
16
|
23,53
|
4
|
Pangauban
|
43
|
58
|
15
|
34,88
|
5
|
Cipaganti
|
58
|
68
|
10
|
17,24
|
6
|
Kramatwangi
|
74
|
84
|
10
|
13,51
|
Rata-rata Kec. Cisurupan
|
56,33
|
72,17
|
15,83
|
30,3
|
|
Kecamatan Cikajang
|
|||||
1
|
Simpang
|
57
|
71
|
14
|
24,56
|
2
|
Cibodas
|
77
|
80
|
3
|
3,9
|
3
|
Girijaya
|
66
|
79
|
13
|
19,7
|
4
|
Mekarjaya
|
45
|
71
|
26
|
57,78
|
Rata-rata Kec. Cikajang
|
61,25
|
75,25
|
14
|
26,49
|
|
Rata-rata Kab. Garut
|
57,82
|
73,97
|
16,14
|
30,9
|
Tabel 5 Tingkat
Pengetahuan Gizi Ibu Sebelum dan Setelah Mendapat Edukasi Gizi di Kabupaten
Garut
No
|
Nama Desa
|
Tingkat Pengetahuan Gizi (Nilai
rata-rata Test)
|
|||
Awal
|
Akhir
|
Delta
|
% Perubahan
|
||
Kecamatan Bayongbong
|
|||||
1
|
Mulyasari
|
40,67
|
68
|
27,33
|
67,20
|
2
|
Ciburuy
|
60
|
76,67
|
16,67
|
27,78
|
3
|
Cikedokan
|
49
|
79
|
30
|
61,22
|
4
|
Banjarsari
|
47,3
|
63
|
15,7
|
33,19
|
Rata-rata Kec. Bayongbong
|
49,24
|
71,67
|
22,43
|
47,35
|
|
Kecamatan Cisurupan
|
|||||
1
|
Tambakbaya
|
64
|
81
|
17
|
26,56
|
2
|
Sirnagalih
|
36
|
58
|
23
|
63,89
|
3
|
Sirnajaya
|
39
|
60
|
21
|
53,85
|
4
|
Pangauban
|
52
|
65
|
13
|
25
|
5
|
Cipaganti
|
40
|
64
|
24
|
60
|
6
|
Kramatwangi
|
51
|
71
|
20
|
39,21
|
Rata-rata Kec. Cisurupan
|
46,58
|
66,5
|
19,67
|
44,75
|
|
Kecamatan Cikajang
|
|||||
1
|
Simpang
|
49
|
60
|
11
|
22,45
|
2
|
Cibodas
|
59
|
73
|
14
|
23,73
|
3
|
Girijaya
|
49
|
56
|
7
|
14,29
|
4
|
Mekarjaya
|
50
|
64
|
14
|
28
|
Rata-rata Kec. Cikajang
|
54,25
|
63,25
|
11,5
|
22,12
|
|
Rata-rata Kab. Garut
|
50,02
|
67,14
|
17,87
|
38,07
|
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat
bahwa rata-rata pengetahuan ibu balita di Kabupaten Garut mengalami kenaikan
skor sebesar 17,87 atau sekitar 38,07%. Persentase perubahan terbesar terjadi
di Kecamatan Bayongbong sebesar 47,35% dan terkecil terjadi di Kecamatan
Cikajang sebesar 22,12%. Pada awalnya beberapa desa memiliki rata-rata
pengetahuan ibu pada kategori rendah seperti desa Mulyasari dengan skor sebesar
40,67 dan desa Sirnagalih dengan skor sebesar 36. Setelah dilakukan penyuluhan,
semua desa memiliki rata-rata skor pengetahuan gizi dengan kategori cukup dan
baik serta mengalami persentase perubahan pengetahuan gizi yang meningkat mulai
dari 7% hingga 27,33%. Namun ada desa yang masih dalam kategori rendah dengan
skor 56. Diduga terjadi karena kurangnya waktu dan frekuensi penyuluhan
sehingga output belum optimal. Untuk keberlanjutannya diharapkan penyuluhan tidak hanya
dilakukan sekali, tapi sebaiknya dilakukan sebulan sekali, pada setiap kali
penimbangan anak balitanya di Posyandu, dapat dilakukan oleh kader maupun tenaga kesehatan
yang bertugas di Kecamatan tersebut.
Evaluasi Tools
Kelemahan
dari kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah keterba-tasan media yang
digunakan. Pilihan bahasa
dari flipchart serta soal pretest dan posttest
terlalu sulit dipahami oleh ibu-ibu. Selain
itu, rumus untuk menghitung
persentase perubahan pretest dan posttest belum diseragamkan sehingga terlalu banyak persepsi
mengenai rumus yang akan digunakan dalam menghitung perubahan pengetahuan
responden.
Beberapa rekomendasi yang perlu
diperhatikan antara lain : 1) materi gizi dalam flipchart memiliki tingkat kesulitan yang tinggi bagi masyarakat
desa yang pengetahuan dan pendidikannya masih rendah, sehingga perlu lebih
disederhanakan; 2) mahasiswa sebaiknya dibekali dengan fasilitas kesehatan dan
gizi seperti alat ukur tinggi badan. Hal ini sangat dibutuhkan dengan
pertimbangan masih banyak posyandu yang belum memiliki peralatan yang lengkap.
Akibatnya proses pengukuran tinggi badan sulit dilakukan.
Langganan:
Postingan (Atom)